SUMSEL, Topik Sumsel — Hari lebaran merupakan momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim di Dunia terutama di Indonesia yang masyarakatnya mayoritas beragama muslim.
Momentum yang biasanya dirayakan dengan berkumpul keluarga tersebut, biasanya juga dirayakan dengan tradisi membuat kue Lebaran, bersilaturahmi, ataupun sekedar menyanyikan lagu bernuansa Idul Fitri.
Nah, untuk lagu bertema Lebaran sendiri memang banyak dijumpai di Indonesia. Namun satu lagu yang tak bisa lepas dari momen hari raya adalah Hari Lebaran milik Ismail Marzuki. Lagunya sangat enak dinikmati karena terdengar sederhana.
Namun, tak banyak yang tahu lagu tersebut mengandung makna mendalam. Seperti terdapat kritik sosial, kelas ekonomi, hingga pemerintahan yang korup.
Kali ini, kita akan membahas 5 fakta menarik yang terdapat pada lagu “Hari Lebaran” ciptaan Ismail Marzuki yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Penyanyi Pertama.
Lagu ini direkam pertama kali pada 1954. Ada dua versi mengenai penyanyi pertama lagu Hari Lebaran. Versi pertama dinyanyikan oleh grup vokal Lima Seirama di Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1952. Adapun versi kedua dilantunkan oleh Didi & Kwartet Mascan. Pada intinya, setelah kemunculannya pertama kali, lagu Hari Lebaran langsung dikenal publik hingga hari ini.